KOMPONEN DESAIN GRAFIS
terdiri dari 5 komponen sebagai berikut:
1. GARIS
garis merupakan suatu kumpulan titik yang di deretkan memanjang.
Untuk garis yang ada di software grafis komputer sering disebut outline
(coreldraw), countour atau stroke (adobe photoshop). setiap jenis garis
memiliki karakter dan suasana yang berbeda setiap garis menimbulkan kesan
psikologis / persepsi tersendiri.
.
2. BENTUK
Bentuk
kita dapat mendifinisikannya sebagai dihasil dari garis-garis yang tersusun
sedemikian rupa. bentuk ada yang berbentuk 2 dimensi (dwimatra) dan 3 dimensi
(trimarta). setiap bentuk mempunyai arti tersendiri.
3.
ILUSTRASI
Merupakan suatu gambar yang di desain grafis
bisa terbagi dari jenis metodenya :
·
Manual
hand drawing yaitu kita dapat
menggunakannya misalkan mengambarnya dengan tangan gambar
tangan. dengan menggunakan alat seperti pensil, air brush, kuas, cat, spidol
dll. cocok untuk pembuatan konsep, sketsa, ide karikatur, komik, lukisan dll.
Untuk memindahkan ke dalam format digital perlu alat seperti scanner atau foto
digital
·
Computerized
menggunakan komputer, anda dapat membuat gambar secara vektor (coreldraw) atau
bitmap (adobe photohsop) format vector yang terdiri dari koordinat-koordinat,
cocok untk pembuatan logo dan gambar dari line-art. format bitmap terdiri dari
pixel-pixel, cocok untuk foto
4. WARNA
Warna yaitu mempunyai suatu karakteristik tersendiri. dengan warna kita
dapat mengkomunikasikan desain kita kepada audience secara efektif.
5. TEKS
Teks
yaitu suatu seni untuk menata huruf pada
ruang dalam menciptakan kesan khusus, sehingga akan pembaca dapat membaca
semaksimal mungkin perkembangan tipografi mengalami perkembangan dari cara
manual / dengan tangan (hand drawn) hingga menggunakan komputer. dengan
komputer, penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan lebih cepat dengan
pilihan huruf yang variatif. meski begitu dalam pemilihan huruf / font harus
diperhatikan karakter produk yang akan di tonjolkan dan juga karakter segmen
pasarnya.
Prinsip desain grafis:
1.Keseimbangan (Balance).
Keseimbangan Balance adalah suatu karya seni menjadi faktor yang paling mudah dinilai oleh setiap designer profesional. Bahkan dalam sekali pAndang pun, seorang desainer profesional dapat menilai apakah karya seni desain grafis Anda sudah memiliki keseimbangan yang tepat. Keseimbangan yang dimaksud di sini adalah bobot dari setiap elemen dalam sebuah desain grafis. Elemen-elemen tersebut bisa berupa warna, ukuran, tekstur dan bentuk-bentuk yang digunakan dalam karya desain grafis. Setiap elemen tersebut selalu memiliki peran dan bobotnya masing-masing dalam semua karya seni.
2. Penekanan (Emphasis
Selanjutnya adalah prinsip penekanan atau emphasis. Prinsip penekanan (emphasis) ini mengacu pada pemberian fokus untuk satu elemen tertentu dalam sebuah desain grafis
3. Pengulangan (Repetition)
Prinsip
desain grafis ketiga adalah pengulangan (repetition). Prinsip pengulangan
adalah prinsip desain grafis yang digunakan untuk memperkuat tampilan
keseluruhan dari sebuah desain grafis itu sendiri.
Prinsip
pengulangan ini pun sekilas tampak mirip dengan prinsip penekanan, di mana
kedua prinsip ini sama-sama bertujuan untuk memperkuat tampilan dari desain grafis
ke audiens.
4. Ritme (rhythm)
Selain
prinsip pengulangan, terdapat pula prinsip yang tak kalah penting yaitu prinsip
ritme (rhythm). Prinsip ritme pada dasarnya sama seperti prinsip pengulangan.
Bedanya, prinsip ritme digunakan untuk mengatur pengulangan sehingga menjadi
lebih terstruktur. Sebagai hasil akhirnya, desain yang dibuat menggunakan
prinsip ritme akan menjadi lebih memiliki nilai seni.
5. Gerakan (Movement)
Salah
satu dari 5 prinsip desain grafis selanjutnya adalah gerakan (movement). Adapun
prinsip gerakan atau movement ini merupakan bentuk pengendalian elemen dalam
sebuah komposisi desain grafis.
Kegunaan
dari komponen gerakan ini adalah menjadikan setiap orang yang melihat karya
seni Anda merasa seolah-olah “diarahkan” untuk berpindah dari satu elemen seni
ke elemen seni lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar